UNIDA GONTOR – Silaturahim Para Pimpinan / Rektor Perguruan Tinggi Pesantren Alumni Gontor, Ahad (4/4) di UNIDA Gontor.
Dari sekitar 1000 pesantren anggota FPAG (Forum Pesantren Alumni Gontor) saat ini ada 37 pesantren yang telah memiliki perguruan tinggi, baik dalam bentuk sekolah tinggi, institut maupun universitas.
“Bahkan, satu pesantren ada yang memiliki lebih dari satu perguruan tinggi, seperti PP Darunnajah punya STITDA dan STIE; PP La Tansa Mashiro Banten malah punya empat; PP Darul Qolam punya dua, juga dibahas bahwa beberapa perguruan tinggi dalam satu atap pesantren itu akan digabungkan menjadi universitas” ujar Sekjen FPAG KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A
Selain 37 perguruan tinggi yang telah eksis itu, saat ini juga ada 18an pesantren alumni yang sedang berproses mendirikan perguruan tingginya, mereka sedang dalam tahap proses perizinan.
“Termasuk Pondok Modern Tazakka yang sedang berproses perizinan perguruan tingginya dalam bentuk institut dengan beberapa prodi” imbuh kandidat doktor Linguistik Arab dari Fak. Adab, Suez Canal University, Mesir.
Perguruan tinggi pesantren alumni itu sepakat untuk membentuk LIGA PERGURUAN TINGGI GONTOR (Gontor Universities League / Rabithah Al-Jami’at al-Gontoriyyah) dengan UNIDA Gontor sebagai pusatnya, dan Rektor Unida Gontor (Prof. Dr. KH. Hamid Fahmi Zarkasyi, M.A., M.Phil) sebagai Ketua Umumnya.
Diharapkan melalui Liga ini akan mendorong semakin kuat pola sinergi dan kolaborasinya. UNIDA berkomitmen untuk mendukung percepatan perguruan tinggi pesantren alumni melalui pengiriman alumni-alumni S2 dan S3nya.
Demikian pula, pesantren alumni tetap diharapkan mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk melanjutkan studi pada jenjang S2 dan S3 di UNIDA, supaya ketika kelak mereka kembali ke perguruan tinggi pesantren alumni, sibghoh kepesantrenannya bisa semakin kuat.
Liga sepakat mendorong UNIDA untuk segera membuka Prodi Menejemen Pendidikan Pesantren. Melalui prodi ini diharapkan nanti para kader pesantren dapat menguatkan sisi menejerial kepesantrenan ala Gontor secara akademik. Bahkan, dipredikai prodi ini akan diminati pula oleh pesantren-pesantren lain.
Satu hal yang menjadi keunikan sekaligus keunggulan dari perguruan tinggi pesantren yaitu sistem asrama. Sehingga mahasiswa bisa fokus belajar, dan dekat dengan dosen maupun jajaran dekanat dan rektorat. Karena rumah dosen juga berada di lingkungan kampus. Tiap hari mereka bertemu bukan saja di ruang-ruang kelas, tapi juga bertemu di masjid saat shalat 5 waktu, bertemu di halaqoh-halaqoh kajian, dan di taman-taman kampus. Bahkan ketemu pula di lapangan olah raga kampus.
Sehingga, hubungan mahasiswa dan dosen bukan kaku formal melalui tatap muka di kelas saja, tapi mencair dan terbuka. Ini penting untuk transformasi nilai, mindset, perspektif dan wawasan.
Melalui Ketum dan Sekjennya, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, S.H., M.M dan KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A, FPAG mencetuskan agar menyongsong 1 abad Gontor pada 2026 nanti, telah berdiri 100 perguruan tinggi pesantren alumni. AllahuAkbar.
Songsong Satu Abad Gontor, 100 Perguruan Tinggi Alumni.